Wednesday, January 2, 2013

Tazkiyah


Malam Pertama di Alam Kubur
 Malam Pertama di Alam Kubur
Harga: Rp35.000,00,- 
  • Penulis: Syaikh Muhammad bin Husain Ya`qub
  • Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 144 hal
  • Harga: Rp 35.000,-
  • ISBN: 979-3653-01-9
Wahai orang tua yang telah bongkok punggungnya dan dekat ajalnya, Apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama? Wahai pemuda gagah yang bergelimang harta dan sejuta asa, Apakah engkau sudah bersiap-siap menghadapi malam pertama? Ia adalah malam pertama dengan dua wajah; Mungkin menjadi malam pertama bagi malam-malam surga berikutya, Atau menjadi malam pertama bagi malam-malam neraka berikutnya. Dr. Aidh Al-Qarni, M.A
Kematian itu pasti. Ia tidak meleset meski hanya sedetik. Namun demikian, tak seorang pun tahu kapan hari H nya. Ia bisa datang menyergap dengan tibatiba. Ia misteri. Karenanya, setiap orang semestinya selalu siap. Dan tentu, husnul khatimah harus menjadi pilihan. Untuk mencapai itu, harus degan jalan syariat; dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Ta’ala. Tanpanya, husnul khatimah itu nihil. Bukankah, perahu tak akan berjalan di daratan
Buku yang hadir di hadapan pembaca ini adalah kompilasi dari tulisan ulama-ulama terkemuka dari Nejed. Di dalamnya, sarat dengan tadzkirah untuk mengingat kematian. Kita memang perlu nasehat, karena hiruk-pikuk dunia kadang melalaikan. Bukankah sudah menjadi sunnatullah bagi setiap orang bahwa iman itu pasang dan surut… kadang bertambah dan kadang berkurang? Karenanya kita perlu pupukan, terutama ketika kondisi keimanan kita mengalami saat-saat kritis.
Kelebihan buku ini, para penulis tidak sekadar menuliskan sebuah teori-teori definitif, tapi sebentuk nasehat naratif dengan gaya bertutur, reflektif, penuh bahan renungan yang keluar dari bahasa hati, dikokohkan dengan ibrah dan kisah-kisah pilihan. Karenanya, buku ini tidak hanya enak dibaca, tetapi juga akan membawa  kita hanyut dalam perjalanan hati para penulis.

Nafas Terakhir
 Nafas Terakhir
Harga: Rp19.000,00,- 
Penulis: Abdul Malik Al-Qasim
Ukuran: 12.0 x 17.0 cm ; 89 hal
 Harga: Rp. 19.000,-
ISBN: 979-039-061-4
"Hai manusia, sendirian engkau akan mati, sendirian engkau akan dibangkitkan, dan sendirian pula engkau akan dimintai pertanggungjawaban" (Hasan Al-Bashri).

Ketika Amr bin Ash meregang nyawa, anaknya bertanya tentang rasa kematian. Amr menjawab "Demi Allah, seakan tubuhku terbaring lemas di atas ranjang. Ketika bernafas, aku seperti meminum racun. Seakan-akan, seonggok duri ditusukkan dari telapak kakiku hingga menembus ubun-ubun kepalaku.

Suatu saat, Umar bertanya kepada Ka'ab bin Malik. "Tolong beri tahu aku tentang kematian". Ka'ab berkata, "Wahai Amirul Mukminin, kematian ibarat sebuah pohon yang berduri lebat. Pohon itu berada dir ongga mulut manusia. Sedangkan malaikat maut ibarat lelaki berlengan kasa. Ketika sakaratul maut, lelaki itu menggenggam erat pohon berduri lebat itu lalu menariknya dengan kasar" Umar pun menangis tersedu-sedu.

Siapapun mengakui dahsyatnya sakaratul maut. Temukan renungan dan nasihat para ulama bijak seputar ngerinya saat nyawa dicabut. Agar hati yang terlena oleh hiruk pikuk dunia kembali sadar, bahwa siapapun kita, pasti akan mengalami episode paling mengerikan sepanjag hayat kita. Karena itu, bersiaplah menyambutnya.

Kunci-Kunci Surga
 Kunci-Kunci Surga
Harga: Rp36.000,00,- 
Penulis: DR. Abdul Muhsin Al-Qasim
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 224 hal
Harga: Rp 36.000,00
ISBN: 979-3653-47-1
"Sesungguhnya di dunia ini ada surga. Siapa yang belum masuk ke dalamnya, ia tak akan masuk ke dalam surga akhirat."
(Ibnu Taimiyah)

Setiap orang tentu ingin bahagia, tanpa terkecuali. Karena ia ingin derita yang menderanya, berubah menjadi indahnya kebahagiaan. Atau, kebahagiaan yang selama ini ada padanya tak pudar dengan seiring berjalannya waktu. Namun, sadarkah kita? Bahwa kebahagiaan itu juga perlu dipertanyakan hakikatnya. Sebab bisa jadi kebahagiaan yang kita rasakan itu hanyalah fatamorgana.

Kebahagiaan yang hakiki tentunya adalah bahagia dunia dan akhirat. Sebuah kebahagiaan yang mensyaratkan kita untuk senantiasa menaati Allah dalam kehidupan. Kalaulah kita mendapatkan nikmat, kita mensyukurinya. Kalau kita diuji, kita bersabar dalam mengaruinginya. Sementara jika kita mengerjakan perbuatan dosa, kita beristigfar kepada-Nya.

Buku ini ialah sebuah buku yang mengulas tentang kebahagiaan. Yang di dalamnya menjelaskan mengenai 40 langkah meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Di antara dijelaskan tentang kebahagiaan itu sendiri, berbuat ikhlas, kedudukan tawakal, mencari rezeki, bersabar atas musibah, keutamaan ilmu, bagaimana sifat-sifat istri yang saya pilih, dan 33 langkah meraih kebahagiaan lainnya.

Menjadi Hamba yang Pandai Bersyukur
 Menjadi Hamba yang Pandai Bersyukur
Harga: Rp29.000,00,- 
Penulis: Abdullah bin Shalih Al-Fauzan
Ukuran: 15.0 x 23.0 cm ; 192 hal
Harga: Rp 29.000,00
ISBN: 979-3653-84-6
“Jadilah Anda orang yang banyak menghitung nikmat-nikmat Allah. Karena jika Anda menghitungnya, Anda akan mudah mensyukurinya. Dan jika Anda melalaikannya, Anda akan mudah mengingkarinya.”
(Bakr Al-Muzani)
Sungguh ada nikmat yang begitu indah terasa saat pagi yang cerah menyapa kita. Pun ketika mata mampu melihat dengan sempurna, tangan mampu memegang berbagai benda, kaki bisa melangkah, kulit mampu merasakan sentuhan angin yang lembut, dan hidung mampu menghirup udara segar. Semakin banyak yang kita urai, semakin banyak pula nikmat yang kita rasa. Lalu, seberapa seringkah kita bersyukur?
Ternyata memang banyak orang yang tidak pandai bersyukur, diberi sedikit tidak terima dan diberi banyak malah lupa. Padahal, syukur itu ibarat tali. Ia dapat mengikat nikmat yang telah ada dan mendatangkan nikmat yang belum ada.
Karenanya, sudah sepatutnya kita berusaha menjadi hamba yang pandai bersyukur. Bagaimana caranya? Buku ini akan membantu Anda mewujudkannya. Selamat bersyukur.

Ya Rabbi, Selamatkan Lisanku
 Ya Rabbi, Selamatkan Lisanku
Harga: Rp27.000,00,- 
  • Penulis: DR. Sa’id bin Ali Al-Qahthani
  • Ukuran: 20.0 x 14.0 cm ; 168 hal
  • Harga: Rp 27.000,00
  • ISBN: 979-3653-13-2
Lidah memang mencengangkan! Sebuah organ tubuh yang relatif kecil –bila dibandingkan dengan lainnya- dan lunak karena tak bertulang, mampu menjungkir balikkan nasib seseorang secara diametral.
Dengan lisan, seseorang mengucapkan sepotong-dua potong kalimat yang membuat Allah ridha, sehingga ia masuk surga. Pun dengan lidah, seseorang mengucapkan seatah-dua patah kata yang mengundang murka Allah, sehingga ia tergelincit begitu jauh ke dalam neraka, sejauh jarak timur dan barat.
Lisan pun seringkali menjadi sumber bencana bagi seseorang, ibarat harimau yan siap menerkam. Atau dengan kata lain, kunci keselamatan manusia ada pada apa yang dia ucapkan.
Yang memprihatinkan, tak sedikit dari kaum muslimin yang tidak menyadari bahaya potensial yang dapat disebabkan oleh mulut. Terbukti, ghibah, namimah, kedustaan, persaksian palsu, dan dosa-dosa lainnya masih begitu mewarnai kehidupan. Padahal hal-hal diatas bukan saja menyebabkan kebinasaan seseorang di dunia, tetapi juga di akhirat.
Walhasil, keberadaan lisan sangat berpengaruh terhadap nasib kehidupan seorang hamba, baik di dunia terlebih di akhirat. Karena itulah, pengetahuan tentang potensi-potensi bahaya yang ditimbulkan oleh lisan penting untuk kita kuasai.
Berangkat dari keprihatinan ini, kami mencoba menerbitkan buku yang ada di hadapan pembaca, sebagai salah satu buku yang secara khusus membahas seluk-beluk bahaya asal bicara. Tema ini bukanlah baru, mengingat sudah banyak penulis era klasik yang menulis tentang masalah bahaya lidah included dalam masterpieces mereka.
Sebagai contoh, “Bahaya Lisan” yang merupakan petikan dari Ihya’u ‘Ulumuddin sudah banyak beredar di pasaran. Akan tetapi -sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Jauzi dalam mukadimah Minhajul Qashidin- Ihya’  Al-Ghazali banyak menuai kritik pedas dari para ulama dari dulu hingga sekarang. Penyebabnya adalah Al-Ghazali terkesan “kurang berhati-hati” dalam masalah perujukan hadits, sehingga tidak jarang hadits-hadits maudhu’ (palsu) banyak dicantumkan.
Buku yang berjudul asli Afâtul Lisân ini merupakan buku yang mampu melengkapi kelemahan tersebut. Buku ini dalam penukilan hadits-hadits rujukannya berusaha untuk senantiasa merujuk kepada hadits-hadits yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, barangkali buku-buku klasik gaya pembahasannya terasa ‘kurang aktual’ dan  sistematikanya kurang akrab dengan para pembaca hari ini.
Karya Dr. Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani ini upakan buku yang tepat untuk ditelaah oleh kaum muslimin hari ini. Buku ini mampu menguraikan hampir seluruh aspek bahaya lidah dari sisi syar’I engan gaya pembahasan yang singkat dan padat. Di samping itu, karya pengarang buku saku laris Hishnul Muslim ini juga memiliki sistematika yang tertib dan tidak meloncat-loncat, sehingga tidak membingungkan pembacanya.
Dalam buku ini, Dr. Said bin Ali Al-Qahthani mengupas tuntas berbagai potensi dosa akibat lisan, yang harus kita waspadai. Sebuah kupasan yang kritis, detail, dan membuka wawasan baru tentang sebuah potensi bahaya yang tidak kentara. Istimewanya, penulis tidak lupa menawarkan solusi agar lisan kita terhindar dari jurang petaka, selain juga tips untuk menghadapi kondisi saat kita menjadi korban ketajaman lidah orang lain.

Terampil Mengemudi ke Negeri Akhirat
 Terampil Mengemudi ke Negeri Akhirat
Harga: Rp15.000,00,- 
Penulis: Syaikh Abdullah Bahjat
Ukuran: 19.0 x 13.0 cm ; 106 hal
Harga: Rp 15.000,00
ISBN: 979-3653-94-5
Orang yang cerdas bukanlah orang yang ber-IQ tinggi, melainkan orang yang pandai mengendalikan diri di dunia. Ia tidak akan tertipu dengan dunia yang sementara. Terlalu bersenang-senang dengan dunia hanya akan memperberatnya pada hari perhitungan, hanya akan memperlambatnya untuk masuk surga.
Kematian bukan akhir segala urusan. Setelah hidup di dunia, kita masih menghadapi perjalanan panjang dan berat di sebuah negeri baru bernama akhirat. Sudahkan anda mempunyai SIM untuk menempuhnya.
Melalui buku ini, penulis menjelaskan bagaimana sebaiknya kita mengendalikan diri. Beliau menganalogikan seperti seseorang yang mengendalikan sebuah mobil menuju ke tempat tujuan. Apabila sudah memahami alat kemudi mobil, paham bagaimana perawatannya, sudah menyiapkan bekal dan bahan bakar, tahu rute terdekat, dan mematuhi peraturan lalu lintas, tentunya Anda akan cepat sampai di tujuan.
Buku ini akan melatih keterampilan kita dalam mengendalikan diri. Sehingga kita akan selalu berhati-hati dalam mengemudikan kendaraan kita, menuju negeri keabadian: akhirat.
Selamat menyimak.

Air Mata Pembaca Al-Qur'an
 Air Mata Pembaca Al-Qur'an
Harga: Rp30.000,00,- 
Penulis: Muhammad Syauman Ar-Ramli
Ukuran: 20.0 x 14.0 cm ; 192 hal
Harga: Rp 30.000,00
ISBN: 979-3653-52-5
"Kebanyakan orang munafik dari umatku adalah Qurra' (para pembaca Al-Qur'an)-nya." (HR. Ahmad dan At-Thabrani).
Hadits di atas memaksa kita untuk merenung, mengapa para pembaca Al-Qur'an justru rawan dengan jerat-jerat kemunafikan. Ternyata, banyak orang hanya membaca Al-Qur'an hanya di tenggorokan, tak sampai di hati. Banyak yang tersedu-sedu melantunkan ayat dalam shalat, namun khusyuk tinggal
angan-angan.

Buku ini menyibak fenomena "ibadah membaca Al-Qur'an" dari sisi yang unik. Setelah mengingatkan bahaya nifak yang mengancam, Muhammad Syauman Ar-Ramli, sang penulis menghadirkan potret kehidupan para nabi dan Salafusshalih. Seakan memberikan gambaran ideal tentang bagaimana seharusnya menitikkan air mata dengan jujur, jauh dari noktah kemunafikan.

Tak hanya di situ. Penulis juga memaparkan tafsir ayat-ayat yang membuat mereka menitikkan air mata saat membacanya. Jadi, selain menjadi obat pelunak hati, buku ini adalah panduan penting, karena setiap hari kita tak bisa lepas dari aktivitas membaca
Al-Qur'an—mulai dari tilawah hingga shalat.


Sudahkah Anda Bertakwa?
Sudahkah Anda Bertakwa?
Harga: Rp25.000,00,- 
Penulis: Syaikh Ahmad Farid
Ukuran: 20.0 x 14.0 cm ; 208 hal
Harga: Rp 25.000,00
ISBN: 979-3653-97-6
Takwa, pangkat seorang Mukmin paling bergengsi di hadapan Rabbul ‘Alamin. Dengannya derajat seorang hamba menjadi paling mulia di hadapan Allah. Segala urusan menjadi mudah. Rezeki mengalir dari arah yang tak disangka. Takwa juga menjadi titik penting pesan Nabi dalam berbagai nasehat dan khutbahnya. Karenanya, meraih gelar takwa menjadi price tak tertawar bagi seorang beriman. 
Masalahnya, sudahkah kita layak menyandang gelar insan bertakwa? Sesering kita mendengar kata itu diucapkan, sesering itu pula maknanya berlalu tanpa meninggalkan kesan mendalam. Nah, buku yang berada di hadapan Anda ini akan menuntun Anda menjadi insan bertakwa. Selain mengurai ciri khas mereka, buku ini juga menyemangati kita untuk meraih buah-buah takwa, baik di dunia maupun akhirat.
Selamat menyimak jurus-jurus meraih derajat paling bergengsi di hadapan-Nya.



Hati Sebening Mata Air
Hati Sebening Mata Air
Harga: Rp40.000,00,- 
  • Penulis: Amru Khalid
  • Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 264 hal
  • Harga: Rp 40.000,-
  • ISBN: 979-3653-15-7
Hati adalah raja. Seluruh organ tubuh lainnya, bak pasukan yang patuh dan setia menanti titahnya. Ke mana organ tubuh hendak bergerak, dapat ditebak dari bagaimana kondisi hati.  Dengan fitrah yang dimilikinya, manusia menginginkan hati yang sehat (qalbun salim). Suatu kondisi hati yang membuatnya mampu menembus pintu langit dan terbebas dari noktah-noktah kemaksiatan. Itulah istimewanya hati.
Masalahnya, bagaimana mencapai kondisi hati seperti itu? Terlebih, ritme kehidupan yang kita jalani sehari-hari kurang memberi porsi seimbang untuk merawat hati. Di saat yang sama, setan selalu berusaha membenamkannya ke dalam lumpur kemaksiatan sedalam-dalamnya. Dus, sulitkah memiliki hati yang sehat?
Karenanya, berbagai kajian pun digelar, acara-acara dilaksanakan baik secara langsung, maupun melalui media cetak dan elektronik. Kita pun mengenal adanya genre kajian yang mencoba berspesialisasi pada masalah hati, yang kian hari jumlahnya semakin bertambah bak cendawan di musim hujan. Di sana ada kajian Manajemen Qalbu, ada ESQ Training, Tombo Ati sampai dengan klub-klub meditasi.

Tapi secara jelas, Islam memberikan porsi yang cukup besar dalam masalah, merawat, membersihkan dan mengelola kondisi hati.
Hadir dengan refleksi-refleksi menyejukkan khasnya, Amru Khalid, sang penulis mencoba menepis anggapan sulitnya menjaga kondisi hati. Istimewanya, selain di dukung oleh beragam dalil baik dari Al-Qur’an maupun Sunnah Nabi, buku ini mendudukkan diri sebagai penasehat yang bijaksana. Sapaan dan renungan yang disampaikan menggambarkan betapa Penulis sangat memahami kondisi kita hari ini yang belepotan maksiat. Ia tak menuntut perubahan yang diametral dan dramatis. Sebaliknya, justru menawarkan tips-tips yang memudahkan kita untuk memperbaiki kondisi hati secara bertahap.
Kekuatan buku ini selain pada metode diatas, juga didukung penguasaan penulis yang sempurna terhadap dalil dan kemampuan menjelaskannya dengan bahasa yang ringan, menggelitik, namun tepat sasaran, menjadikan buku ini bertabur hal-hal yang baru dan menakjubkan. Seperti ketika menguraikan Asma’ul Husna, yang ternyata menjadi bukti kecintaan Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Bagaimana alurnya? Mari kita simak bersama!




Rumus Masuk Surga
 Rumus Masuk Surga
Harga: Rp31.000,00,- 
Penulis: Iman Kurdi
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 240 hal
Harga: Rp 31.000,00
ISBN: 979-3653-54-9
Meski tak seorang pun pernah masuk ke dalam surga, gambaran tentang nukmat dan suasananya sudah sering kita dengar. Bidadari bermata jeli, pelayan muda yang setia, buah-buah lezat dan minuman segar serta berbagai fasilitas lainnya. Puncak segala kenikmatan itu adalah ketika Rabbul ‘Alamin telah menetapkan keridhaan selamanya. Masalahnya, yakinkah kelak kita akan masuk surga?

Tak ada yang bisa menjamin nasib seseorang di akhirat. Yang bisa kita lakukan hanyalah beramal seshalih mungkin, sembari berharap agar amal-amal tersebut menjadi investasi di negeri akhirat. Sebuah negeri yang tak mengenal harta dan keturunan sebagai jaminan nasib baik. Tetapi jangan berusaha menggelincirkan kita dari jalan-Nya. Ada gemerlap godaan duniawi yang begitu menyilaukan. Sementara kesempatan menanam amal shalih dibatasi oleh ajal-yang sekonyong-konyong bisa direnggut oleh kematian.

Namun Allah Maha Bijaksana. Dengan rahmah-Nya, Ia bentangkan kesempatan emas bagi kita untuk melipatgandakan pahala-minimal 1.000 hingga 70.000%. Dus, meski umur yang dititipkan kepada kita relatif pendek, masih ada harapan untuk memanjangkan daftar pahala, sebagai investasi kelak di negeri akhirat. Bagaimana caranya?

Dibantu dengan analisis penulis yang mudah diterima akal, buku ini akan membimbing kita menuju titik-titik strategis tempat dilipatgandakannya amalan. Paruh ke dua buku ini akan mengajak Anda “bertamasya” mengenal liku-liku surga. Ternyata, berinvestasi untuk akhirat ternyata jauh lebih menjanjikan dan, yang pasti, tak sesulit yang kita duga sebelumnya.



Belajar Sabar dari Manusia Pilihan
 Belajar Sabar dari Manusia Pilihan
Harga: Rp35.000,00,- 
Penulis: Syaikh Musthafa Al-Adawi
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 208 hal
Harga: Rp 35.000,00
ISBN: 979-039-001-0
Hujan yang deras mengguyur kota, seakan pintu langit sedang dibuka. Air pun bertemu karena perintah yang sudah ditentukan. Ketika itu, seorang bapak memanggil anaknya, “Hai anakku, naiklah ke kapal bersama kami. Jangan bersama orang-orang kafir itu.” Tetapi si anak cuek dan menolak ajakan ayahnya.
“Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” teriak si anak.
“Hari ini tidak ada yang dapat melindungimu selain Allah Yang Maha Penyayang,” seru sang ayah di tengah gemuruh gelombang.
Gelombang pun menjadi penghalang antara keduanya. Maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
Itulah sepenggal kisah mengharukan yang tertata indah dalam buku. Buku ini memang memuat banyak kisah para manusia pilihan. Mulai dari Nabi Adam sampai kisah Qarun yang super bakhil. Dari kisah-kisah dalam buku ini, kita bisa belajar banyak tentang musibah dan ujian, juga bagaimana sukses menempuh ujian tersebut.
Selain itu, kita bisa tahu bahwa ujian tidak selalunya yang susah-susah. Terkadang, ujian bisa juga berupa hal yang menyenangkan, seperti anak, harta, atau yang lainnya. Kemudian, di balik musibah dan ujian ternyata banyak sekali hikmah dan manfaat yang Allah siapkan untuk kita. Lalu, apa rahasia Allah di balik ujian yang kita hadapi?
Biarlah buku ini menjawabnya.



Semulia Akhlak Nabi
 Semulia Akhlak Nabi
Harga: Rp37.000,00,-
  • Penulis: Amru Khalid
  • Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 280 hal
  • Harga: Rp 37.000,00
  • ISBN: 979-3653-17-5
Dalam sebuah seminar, seorang tokoh pernah berkata “Jangan samakan Islam dengan umatnya! Islam itu akan selalu mulia, tetapi tidak demikian dengan umatnya.” Hal ini tentunya menjadi satu kenyataan yang paradoks, aneh dan mengejutkan. Betapa tidak, dalam sebuah catatan statistik dikatakan bahwa, para pelaku kriminalitas sebagian besarnya di negeri ini adalah orang yang beragama Islam, belum lagi tingkah laku kaum muslimin dewasa ini yang semakin lama semakin terlepas dari sifat dan ciri khas orang-orang yang mendapatkan risalah Islam.
Pun demikian, pada masa lalu, banyak orang memeluk Islam karena terpesona dengan akhlak seorang muslim. Sebut saja Suraqah, pemuda Quraisy yang begitu bersemangat membunuh Nabi. Ia masuk Islam setelah dimaafkan Nabi –padahal waktu itu Nabi berada diatas angin untuk ganti membunuhnya-
Demikian pula, dengan penduduk Himsha –yang semula Kristen- berbondong-bondong masuk Islam, setelah mengetahui kejujuran kaum muslimin. Penguasa muslim saat itu mengembalikan pajak yang ditarik, karena mereka akan meninggalkan kota tersebut, sehingga tak lagi mampu memberikan perlindungan.
Kisah tentang seorang Yahudi –yang dimenangkan oleh pengadilan atas Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam kasus sengketa baju besi- pun semakin menghiasi ketinggian akhlak Islam. Bahkan sejarah masuknya Islam di Asia diawali ketertarikan penduduk setempat terhadap kejujuran para pedagang muslim yang datang berniaga.
Namun, sejarah emas akhlak muslim tersebut kini seolah pudar. Akhlak sebagian besar kaum muslimin semakin hari semakin memprihatinkan. Betapa banyak orang bertitel haji, namun tingkah-lakunya tak terpuji. Demikian pula dengan gaya hidup pemuda-pemudi Islam, yang nyaris tak ada bedanya dengan kebudayaan Barat.
Begitu dalamnya dalamnya dekadensi moral yang melanda kaum muslimin, sampai-sampai seorang mualaf  berkomentar, “Alhamdulillah, saya telah masuk Islam sebalum mengetahui akhlak kaum muslimin.”
Seolah menjadi bagian dari keprihatinan tersebut, buku ini hadir. Di dalamnya, Penulis memaparkan sendi-sendi akhlak yang menjadi keistimewaan ajaran Islam dibanding agama manapun. Anada akan dituntun untuk meniti sendi-sendi tersebut, disertai contoh-contoh aplikatif dari kehidupan generasi Islam pertama, dan tips-tips untuk mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menghadirkan bahasa yang akrab dan komunikatif, Penulis berhasil menghadirkan sketsa akhlak, yang sebenarnya menggambarkan betapa besar kasih-sayang tersebut, sampai-sampai iblis pun mengintip dengan iri karena ingin mendapatkannya.

Seni Menikmati Ujian
 Seni Menikmati Ujian
Harga: Rp35.000,00,-
Penulis: Hani Saad Ghunaim
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 232 hal
Harga: Rp 35.000,00
ISBN: 978-3653-48-8
"Ujian akan senantiasa menyertai seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi, sementara tidak ada lagi satu kesalahan pun pada dirinya."
(HR Tirmidzi).
Ujian adalah sunnatullah. Selama roda kehidupan berputar, seseorang takkan berhenti menuai berbagai ujian dan cobaan. Ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, dan kematian akan datang silih berganti. Kapankah ujian akan berakhir?

Jika kematian adalah jawabannya, maka pertanyaan tersebut tidak penting untuk dijawab. Justru yang terpenting adalah bagaimana bisa lulus dalam setiap ujian. Sehat, misalnya, adalah ujian untuk mengetahui tingkat syukur seseorang, sedangkan sakit berfungsi untuk mengetahui tingkat kesabarannya.

Syaikh Hani Sa‘ad Ghunaim, penulis buku ini, memandang bahwa bala' atau ujian adalah pembersih dosa manusia dan nikmat Allah baginya. Bagaimanakah alur logikanya? Dengan semangat meringankan penderitaan orang-orang yang sedang menghadapi ujian, penulis mengajak Anda untuk selalu berbahagia dalam menghadapi setiap ujian yang menimpa.

Hati-hati Doa Orang Terzalimi
 Hati-hati Doa Orang Terzalimi
Harga: Rp36.000,00,-
Penulis: Saad bin Said Al-Hajuri
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 323 hal
 Harga: Rp 36.000,-
ISBN: 979-3653-72-3
“Hati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada suatu penghalang pun antara doa tersebut dan Allah.”
(HR Bukhari).
Pernah tercatat dalam sejarah Islam bahwa dalam rentang waktu setahun tak seorang rakyat pun yang mengadukan masalahnya ke pengadilan. Sampai-sampai, shahabat Umar—yang ketika itu menjadi hakim—mengajukan pengunduran diri kepada khalifah Abu Bakar. Mengapa? Karena memang tak ada tindak kezaliman yang terjadi di antara mereka. Berbeda dengan sekarang yang price beras bisa lebih mahal daripada price sebuah nyawa.

Saat kezaliman merajalela dan mata keadilan telah buta, satu-satunya kekuatan yang dimiliki oleh orang-orang lemah dan terzalimi adalah doa. Di tangan mereka, doa lebih tajam dari pedang dan lebih hebat dari pasukan bersenjata.

Maka, hati-hatilah terhadap doa orang terzalimi! Karena jika sudah keluar dari mulut, ia akan berjalan menuju langit. Segera melampaui cakrawala, menembus angkasa, dan diijabahi Sang Mahakuasa.

Dalam buku ini, Syaikh Saad bin Sa'id, mengajak Anda menelusuri keampuhan doa orang-orang terzalimi. Di samping itu, melalui kisah-kisah nyata 'balasan langsung' Allah terhadap orang zalim, penulis akan menyentuh hati dan perasaan Anda. Sehingga siapan pun yang terzalimi akan optimis terhadap pertolongan Allah dan si zalim akan mengambil pelajaran darinya. Selamat merenungi.

Ibadah Sepenuh Hati
 Ibadah Sepenuh Hati
Harga: Rp42.000,00,-
  • Penulis: Amru Khalid
  • Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 296 hal
  • Harga: Rp 42.000,00
  • ISBN: 979-3653-18-3
Ibadah itu nikmat! Itulah kata singkat yang mungkin bisa mewakili perasaan Rasulullah Shallallahu 'Alahi wa Sallam dan para sahabatnya, ketika beliau memerintahkan Bilal bin Rabbah “Wahai Bilal, hiburlah kami dengan Shalat” (Al-Hadits)
Betapa tidak, bukankah dalam lantunan surat Al-Fatihah, terjadi dialog syahdu antara seorang hamba dengan Rabbnya. Di kegelapan malam yang hening, terjadi perjumpaan antara seorang hamba-yang rela memutus nikmat tidur demi ibadah-, dengan Penguasa alam semesta. Sang Penguasa, pemilik Arsy, yang sengaja turun ke langit dunia untuk memberi setiap hamba yang meminta; mengabulkan mereka yang berdoa; dan mengampuni siapa saja yang bertaubat. Sungguh, sebuah kenikmatan spiritual yang mengesankan!
Namun, seringkali buah manis spiritual itu gagal diraih, hanya karena kita terjebak pada rutinitas belaka. Shalat, misalnya, dianggap sebagai kegiatan yang sekadar menggugurkan kewajiban. Yang terjadi kemudian adalah kegiatan ibadah yang tanpa ruh –sebuah kegiatan fisik tanpa disertai oleh partisipasi hati- Padahal, hati adalah titik sentral yang menentukan kualitas ibadah. Shalat tanpa khusyuk, sia-sia. Sedekah tanpa ikhlas pun tak berguna.
Memang benar, jika dikatakan bahwa ibadah itu unik. Tak sebagaimana aktivitas duniawi, ia membutuhkan partisipasi dua obyek; gerakan anggota badan dan keserasian aliran darah yang diatur oleh jantung –yang mencerminkan keserasian koordinasi aspek kesadaran dan ketidak sadaran manusia- (biasa dikenal dengan keselarasan antara tubuh dan hati.) Sebutlah shalat sebagai contoh. Meski telah menunaikan lima waktu dalam sehari, shalat belum dikatakan sempurna apabila tak disertai “kehadiran” hati –sebuah kondisi jiwa, yang dalam kamus Islam dikenal dengan nama khusyu’-. Lalu, apa artinya sujud dan rukuk –bila tidak disertai “kehadiran” hati?
Di sinilah letak keunikan tadi. Ada parameter multi dimensi dalam pelaksanaan ibadah. Maksudnya, nilai sejati suatu ibadah tidak dinilai dari semata-mata aktivitas fisik saja. Parameter “hati” sebagaimana disinggung dimuka, merupakan wujud lain dari “keberesan” hubungan seorang hamba dengan Rabbnya. Sebuah parameter maya, namun justru merupakan ruh dari ibadah itu sendiri. Kekhusyukan dalam shalat, keikhlasan dalam berinfak dan dalam ibadah-ibadah lain, adalah indikasi dari nilai “kehadiran” hati tersebut.
Yang membuat kita pantas khawatir adalah; justru pada titik ruh ibadah inilah kita sering kecolongan. Kita sering tertipu dengan aktivitas fisik semata. Walhasil, kita pun sering terjebak pada rutinitas ibadah tanpa ruh!
Padahal apa arti shalat tanpa khusyuk? Apa arti sedekah tanpa keikhlasan? Apa arti haji tanpa ada ketundukan dan kepasrahan?
Di ceruk inilah Amru Khalid hadir menemani kita, sekaligus mengajak kita untuk tak lagi terjebak dalam rutinitas hampa ibadah. Buku ini penuh dengan sentuhan-sentuhan penyadaran yang menggugah. Dengan dominasi bahasa dialogis, penulis yang menempuh program Doktoral di Universitas Wales, Inggris ini mengajak kita untuk menyelami keindahan dan kenikmatan ibadah.
Seakan mencoba menggugah kembali kesadaran kita, bahwa dengan disertai ‘kehadiran’ hati, ibadah –sebenarnya- adalah nikmat spiritual bukan beban fisik. Penulis mengurai sisi keindahan ibadah, disertai tips-tips tertentu untuk menghadirkan hati, agar ibadah lebih bermakna, dengan bahasa dialogis dan tutur yang renyah.
Kelebihan buku ini terletak pada sapaan, uraian dan sentilan-sentilan yang disajikan penulis. Selain bertabur dalil-dalil, baik dari Al-Qur’an maupun hadits shahih, juga menyentuh sisi aktual berkaitan dengan ibadah kita pada hari ini termasuk sekian tips yang menuntun kita meraih keberhasilan ibadah.
Berbeda dengan buku-buku yang memiliki bahasan yang sama. Dengan kelebihan tersebut, buku ini cukup bebas dari analogi-analogi yang tidak pas dan tidak terjebak pada dunia metafisis khayali. Hal yang sering menyebabkan buku-buku bertema serupa terjebak dalam genre teosofisme (tasawuf) dan membuat kebablasan dalam beribadah. Karenanya, yang lebih tepat adalah menggolongkan buku ini ke dalam aliran panduan manajemen hati (qalbu). Ya, manajemen Qalbu ala Mesir.
Pun, disamping sebagai sebuah penyegaran bagi mereka yang rutin beribadah, dalam buku ini penulis juga hadir sebagai karib bagi mereka yang lalai. Sahabat yang ramah, santun dan tetap mengpricei bagi mereka yagn dilalaikan oleh setan, sambil terus berusaha menggugah kesadaran beribadah. Dus, inilah buku multi motivasi. Selamat membaca!

Detik-Detik Sakaratul Maut
 Detik-Detik Sakaratul Maut
Harga: Rp30.000,00,-
Penulis: Shallahudin As-Said
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 280 hal
  Harga: Rp 30.000,-
ISBN: 979-3653-63-1
Banyak orang yang tak menghiraukan kematian. Padahal, pada hakikatnya setiap desah nafas manusia adalah menunggu kedatangan malaikat maut pembawa sakarat. Ia akan menyerang ruh dan menyebar di seluruh bagiannya. Ia menarik ruh dari setiap urat dan syaraf, dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Ia lebih sakit daripada disabet pedang, dibelah dengan gergaji, dan dipotong dengan gunting.
Ya, sakaratul maut bukanlah kuda tunggangan yang bisa dihela sekehendak sang tuan. Diminta atau tidak, ia tetap datang. Tak satu manusia pun mampu menolaknya. Ia adalah kekuatan super dahsyat yang berkisar di luar diri manusia dan muskil dikendalikan.
Ia leluasa menentukan pilihan. Dan ketika pilihan itu mengarah kepada diri Anda, apa yang akan Anda lakukan? Nah, buku ini akan menemani Anda untuk sukses melalui episode yang paling menentukan dalam hidup Anda! 

Hidup Bahagia Mati Masuk Surga
 Hidup Bahagia Mati Masuk Surga
Harga: Rp30.000,00,-
Penulis: Hani Saad Ghunaim
Ukuran: 20.0 x 14.0 cm ; 224 hal
 Harga: Rp 30.000,00
ISBN: 979-039-015-7
Semua orang ingin hidup bahagia dan mati masuk surga. Namun, bagaimana itu bisa terjadi? Bagi seorang mukmin, semua itu dapat dicapai dengan satu syarat: rahmat Allah kepada hambaNya.
Rahmat Allah adalah anugerah yang tak terkira nilainya. Dengan kehendak Allah, seseorang dapat masuk surga karenanya. Pertanyaannya, “Bagaimana cara mendapatkan rahmat Allah tersebut?”
Disadari atau tidak, sebenarnya banyak amalan yang bisa menjadi jembatan menuju rahmat Allah. Bahkan beberapa amalan tersebut telah jamak diketahui orang banyak, namun kita memandangnya dengan sebelah mata. Nah, buku ini membahas amal-amal yang dapat mendatangkan rahmat Allah. Bersiaplah untuk hidup bahagia, lalu mati masuk surga…

Muslim Bukan Individualis
 Muslim Bukan Individualis
Harga: Rp24.000,00,-
Penulis: Amru Khalid
Ukuran: 20.0 x 14.0 cm ; 144 hal
Harga: Rp 24.000,00
ISBN: 979-3653-23-x
Muslim bukan individualis! Satu hal yang ajaib. Betapa tidak, pada hari ini kita melihat suatu fenomena yang cukup aneh; umat Islam seakan menjadi suatu umat yang seringkali senang hidup di dunianya sendiri dan nyaris tidak mau berinteraksi dengan orang lain.Banyak orang menganggap bahwa Islam hanya mengatur hubungan seorang hamba dengan Rabb-nya. Di sana terdapat golongan yang berperilaku, seakan-akan Islam itu hanya hubungan manusia dengan Allah ansich, dan pada akhirnya telah menyeret mereka pada perilaku ekslusif yang kebablasan.
Sebagian yang lain menganggap bahwa, dalam Islam tidak ada norma etika yang mengatur tentang kesopanan, tata krama dan sebagainya. Justru mereka menganggap hal-hal seperti itu hanya ada dalam budaya-budaya di luar Islam.Fenomena yang benar-benar bertolak belakang dengan apa yang telah diatur dalam Islam sendiri. Parahnya, keadaan semacam ini sering disebabkan oleh sempitnya pandangan umat Islam terhadap Islam yang begitu luas dan menyeluruh.
Padahal dalam ajaran Islam, ibadah dan akhlak merupakan kepiece yang tak dapat dipisahkan. Karena, Islam itu suatu keunikan tersendiri yang mencakup dimensi vertikal dan horizontal.Dia mengatur dari bagaimana cara makan dengan tangan kanan, hingga syariat haji, demikian pula tata krama berbicara dan bertingkah laku.Kesempurnaan cakupan dua dimensi inilah yang dikenal dengan dengan konsep hubungan vertikal (hablum minallâh) dan hubungan horisontal (hablum minannâs).
Hal ini dikuatkan oleh Al-Hakim yang meriwayatkan dalam Mustadrak-nya “Barangsiapa tidak peduli terhadap (urusan) orang-orang mukmin, ia bukan termasuk golongan mereka.” Maka, tak heran bila ada seorang sahabat yang memadamkan lampu saat menjamu tamu –disebabkan jatah makanan hanya cukup untuk si tamu.Kekuatan akhlak itu pulalah yang membuat seorang gadis di Inggris berkomentar, “Betapa pekanya perasaan Nabi!”, sebelum akhirnya ia memeluk Islam.
Demikianlah, Amru Khalid, sang Penulis, menghadirkan buku yang mengetengahkan keutuhan konsep hubungan horisontal (hablum minannâs) tersebut dalam dua kemasan: itsar (mendahulukan kepentingan orang lain atas diri sendiri) dan kepekaan rasa. Sebuah pembahasan yang menyibak keagungan ajaran Islam dalam mengatur hubungan antarmanusia, yang menuntun bagaimana menjadi seorang muslim yang mampu menempatkan diri dalam lingkungannya. 
Pun demikian, meski buku ini mengajak kaum muslimin untuk lebih optimal dalam berinteraksi secara sosial. Bukan berarti buku ini mengajak pembaca untuk menjadi seorang pluralis yang tanpa pijakan. Buku ini hanya mencoba menunjukkan bahwa, Islam memberikan jalan keluar dan resep mujarab dalam menghadapi dan mengelola kehidupan.
Seakan ingin membumikan makna-makna yang tersirat dalam tuntunan etika Islam dalam kehidupan. Beliaupun menghadirkan aneka contoh aplikatif dan menawarkan serangkaian saran yang dapat diterapkan dalam kehidupan seorang muslim. Hal demikianlah sisi menarik dari buku-buku karangan beliau. Selamat menyimak!

Merencanakan Husnul Khotimah
 Merencanakan Husnul Khotimah
Harga: Rp38.000,00,-
Penulis: Muhammad Al-Muqri'
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 216 hal
 Harga: Rp 38.000,-
ISBN: 979-3653-66-2
Kematian itu pasti. Tak ada yang bisa membantah. Hari ini atau esok, ia akan datang tepat sesuai waktu yang dijanjikan. Entah kepada diri kita atau orang lain, ajal tidak pernah salah menyergap. Yang bisa kita lakukan adalah sedini mungkin mempersiapkan “kematian yang membahagiakan”. Baik membahagiakan bagi si pelaku kematian, maupun keluarga yang ditinggal. Bagaimana caranya?
Buku yang ada di tangan Anda ini menerangkan sekian banyak tanda-tanda Husnul Khatimah (akhir kematian yang baik). Dirangkum dari berbagai hadits-hadits tepercaya, buku ini menuntun kita mengenal ciri-ciri Husnul Khatimah. Seperti keringat yang keluar dari kening, hingga sedikit-banyaknya jumlah pelayat. Juga indikasi Husnul Khatimah bila seseorang meninggal pada tempat dan waktu tertentu. 
Selain bertabur penjelasan amal-amal saleh untuk mempersiapkan kematian, buku ini juga menjadi “hiburan” bagi keluarga yang ditinggal. Karena Penulis juga memberikan cara-cara tertentu untuk meringankan beban si mayit yang sedang menghadapi fase paling penting untuk menentukan nasih selamat atau celaka di akhirat.

Wisata Bersama Malaikat
 Wisata Bersama Malaikat
Harga: Rp26.000,00,-
Penulis: Sa’ad bin Muhammad As-Sawwam
Ukuran: 20.0 x 14.0 cm ; 184 hal
Harga: Rp 26.000,00
ISBN: 979-039-021-8
Pernahkah Anda merasa ditemani malaikat dalam perjalanan hidup Anda? Atau apakah keimanan kepada malaikat tidak berpengaruh dalam kehidupan Anda? Memang, mayoritas manusia mengimani malaikat hanya sebatas itu, tidak lebih. Padahal iman kepada malaikat merupakan salah satu rukun iman. Keimanan seorang hamba tidak sah tanpanya.
Buku ini mengajak kita memandang dari sisi yang berbeda.; bagaimana mendekat kepada Allah bersama malaikat. Kita diajak untuk mengenal saat-saat kebersamaan itu. Termasuk kapan pertama kali kita berhubungan dan sampai kapan kita akan berhubungan. Tentunya semua berdasar pada informasi yang shahih dari Rasulullah.

Jangan Mudah Marah
 Jangan Mudah Marah
Harga: Rp20.000,00,-
Penulis: DR. Nayif Al Hamd
Ukuran: 17.0 x 12.0 cm ; 120 hal
Harga: Rp 20.000,00
ISBN: 979-3653-27-0
Marah sering ditolerir sebagai sebuah gejolak kejiwaan manusia yang normal dan sah-sah saja. Terlebih, kondisi kehidupan di akhir zaman seperti sekarang ini yang sering memancing kita untuk meluapkan kemarahan. Bahkan menurut Al-Ghazali, seringkali kemarahan dianggap sebagai simbol kejantanan dan kemuliaan price diri. Dampaknya, betapa banyak kasus keji terjadi diakibatkan oleh marah. Tragisnya seringkali amarah dipicu oleh hal-hal yang sangat sepele.
Sejatinya, marah tidak bisa dilepaskan dari peran serta setan. Menurut Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, selain hawa nafsu, marah merupakan kesempatan emas bagi setan untuk menggelincirkan manusia. Tak salah, karena dalam berbagai kesempatan, Rasulullah saw mewanti-wanti para shahabatnya dengan pesan singkat-namun sarat makna: “Jangan marah!”- Bahkan, menurut Abu Darda’ kondisi terdekat seorang hamba dengan murka Allah, adalah pada saat ia dilanda marah.
Tetapi, bagaimana mengendalikan sebuah sift yang sudah terlanjur akrab dengan kehidupan kita sehari-hari?
Buku mungil ini akan menuntun Anda untuk mengendalikan kemarahan. Pesan-pesan bijak dan nasihat-nasihat praktis di dalamnya, dikemas oleh Penulis dengan bahasa ramah menyapa. Berlandaskan dalil-dalil yang otoritatif, buku ini juga menjelaskan faidah agung yang diperoleh bagi siapa saja yang sanggup menahan nafsu marahnya. Uniknya buku ini menjelaskan juga saat-saat tertentu yang memang seharusnya Anda harus marah. Kapan itu terjadi? Selamat membaca!

Gizi Hati
 Gizi Hati
Harga: Rp32.000,00,-
Penulis: Ahmad Farid
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 212 hal
Harga: Rp 32.000,00
ISBN: 979-3653-75-4
Seringkali setan merasuki hati manusia dan menyebarkan penyakit yang mengancam kesehatannya. Ada beberapa jalan yang mungkin dilaluinya sehingga perlu kita waspadai. Lantas, bagaimana cara mencegah masuknya setan ke dalam hati dan menu apa yang dapat digunakan sebagai terapi bila hati terlanjur teracuni? Buku Gizi Hati akan berbagi tips dengan Anda.
Melalui Trilogi Hati, Ahmad Farid mengajak kita untuk mengenali penyakit-penyakit hati dan terapinya sehingga hati mudah menerima kebenaran. Selain itu, buku ini juga menuntun kita untuk mengetahui tujuan akhir hidup kita sehingga hati kita lebih mantap melangkah menuju masa depan. Tak perlu ragu untuk membaca buku ini, karena penulis telah memilih hadits-hadits shahih sebagai dasar dalam setiap pembahasannya.

Wahai Anakku, Mana Baktimu?
 Wahai Anakku, Mana Baktimu?
Harga: Rp27.000,00,-
Penulis: Hani Saad Ghunaim
Ukuran: 20.0 x 14.0 cm ; 208 hal
Harga: Rp 27.000,00
ISBN: 979-039-025-6
Seorang laki-laki mendatangi Umar bin Khaththab. Ia memberi tahu Umar  bahwa ibunya telah lumpuh. Ia selalu menggendongnya ke kamar kecil dan merawatnya. Hal itu ia tanyakan kepada Umar, “Apakah dengan hal itu aku telah memenuhi haknya?” Umar menjawab, “Belum.” Orang itu bertanya, “Mengapa?” Umar menjawab, “Karena kamu merawatnya, namun kamu mengharapkan kematiannya, sedangkan ibumu dulu merawatmu dan ia mengharapkanmu tetap hidup.”
Itulah potret sekilas bagaimana perilaku anak saat merawat orang tuanya dan sebaliknya. Bedanya sangat jauh, seperti timur dan barat. Bahkan, hanya dengan beberapa kali berbuat baik kepada orang tua, si anak sudah merasa sangat berjasa.
Padahal, ketika Ibnu Umar ditanya oleh seorang anak yang menggendong ibunya yang lumpuh selama sebulan saat berhaji: apakah dengan hal itu aku telah memenuhi haknya? Ia menjawab, “Demi Allah, belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu....”
Nah, sudahkah kita berbakti kepada kedua orang tua kita? Sudahkah bakti kita selama ini cukup untuk membayar pengorbanan mereka kepada kita? Buku ini menemani Anda menemukan jawabnya.

Hindari Neraka Dengan Air Mata
 Hindari Neraka Dengan Air Mata
Harga: Rp23.000,00,-
Penulis: Ihsan Ayyas
Ukuran: 20.0 x 14.0 cm ; 116 hal
Harga: Rp 23.000,00
ISBN: 979-3653-28-0
 “Gemetarnya hati, berlinangnya air mata, dan badan yang menggigil di saat menyimak ayat-ayat Allah dan melantunkan zikir-zikir yang disyariatkan merupakan keadaan terbaik yang telah disinyalir dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.”
(Fatawa Ibnu Taimiyyah, 22/522)
Air mata berlinang, disertai suasana hati yang remuk redam mengingat masa lalu yang kelam, atau masa depan—di akhirat—yang mencekam. Demikian gambaran saat-saat terindah dalam hubungan hamba dengan Sang Pencipta. Saat yang menggambarkan kejujuran seorang hamba dalam mendudukkan diri di hadapan Rabbnya.
Menangis takut kepada Allah adalah ibadah penuh kesyahduan, dan mustahil terlaksana tanpa keikutsertaan hati. Air mata itu tak mungkin keluar dari hati yang mencandu maksiat. Pun sulit mengalir dari mata ahli ibadah yang sudah merasa cukup dengan amal-amalnya, sekaligus yakin bakal aman dari siksa Allah.
Karenanya, Islam menetapkan pahala istimewa bagi mereka yang menjadikan tangis takut kepada Allah sebagai bagian aktivitas hariannya. Diantaranya, mata mereka dijamin bakal selamat dari jilatan api neraka. Itulah sebab mengapa para Salafus-Shaleh menjadikannya sebagai tradisi. Bahkan, Abdullah bin Umar lebih menyukainya daripada bersedekah seribu dinar. Tetapi, bagaimana menggapai amal istimewa ini?
Buku ini menjelaskan semua ihwal keistimewaan ibadah tangis. Dapat anda simak, beberapa petunjuk mengenai penyebab sulitnya menangis; dan motivasi agar air mata mudah mengalir. Tak lupa, Penulis mencantumkan buku-buku bacaan dan domain situs di internet yang layak Anda akses, agar mudah menjalankan ibadah ini.
Membaca buku ini, kita akan semakin memahami, mengapa ketika Rasulullah SAW bersabda, “Andai kalian mengetahui apa yang aku ketahui, tentulah kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis,” tiba-tiba para shahabat menutup wajah mereka dengan tangan, dan… menangis sesenggukan!



Tamasya Hati
 Tamasya Hati
Harga: Rp25.000,00,-
Penulis: Ahmad Farid
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 136 hal
Harga: Rp 25.000,00
ISBN: 979-3653-79-2
Dunia hanyalah tempat persinggahan sementara bagi manusia. Namun, manusia seringkali terlena dengan kesenangan dan keindahan yang ada di dalamnya. Padahal, sewaktu-waktu kesenangan itu akan diambil oleh pemiliknya tanpa dapat dimajukan atau ditunda. Kehidupan yang abadi adalah kehidupan setelah kematian, yang bahagia-sengsaranya terkait erat dengan bekal yang ia siapkan di dunia. Bagaimanakah mempersiapkan perjalanan panjang menuju akhirat tersebut? Tamasya Hati mengajak Anda menelusuri setiap ruang hidup setapak demi setapak sehingga Anda selamat sampai tujuan.
Melalui Trilogi Hati, Ahmad Farid mengajak kita untuk mengenali penyakit-penyakit hati dan terapinya sehingga hati mudah menerima kebenaran. Selain itu, buku ini juga menuntun kita untuk mengetahui tujuan akhir hidup kita sehingga hati kita lebih mantap melangkah menuju masa depan. Tak perlu ragu untuk membaca buku ini, karena penulis telah memilih hadits-hadits shahih sebagai dasar dalam setiap pembahasannya.




Jadilah Pribadi yang Seimbang
 Jadilah Pribadi yang Seimbang
Harga: Rp25.000,00,-
Penulis: Khalid Umar Ad-Dasuki
Ukuran: 14.0 x 20.0 cm ; 0 hal
 Harga: Rp 25.000,-
ISBN: 978-979-039-028-7
Seringkali kita terjebak pada sebuah sikap yang ekstrim. Sosok penyayang, kadang tak sanggup berlaku adil. Atas nama "rahmatan lil 'alamin," kita dilarang bertindak tegas terhadap kemungkaran. Yang terlalu ramah dan berbaik-sangka, seringkali lengah dan tak pernah waspada. Bila berlebih dalam satu hal, mesti kekurangan dalam hal lain. Tak pernah seimbang. Padahal, sikap yang dicontohkan Rasulullah adalah sosok yang ideal.
Beliau adalah orang yang paling lemah lembut dan penyayang. Tapi beliaulah yang mengancam bakal memotong sendiri tangan Fatimah, putrinya tercinta, bila kedapatan mencuri. Beliau sangat menjaga price diri, namun tak pernah lupa terhadap jasa baik orang lain. Masing-masing sikap tersebut beliau tempatkan pada tempatnya, sehingga memunculkan sebuah pribadi yang benar-benar seimbang.
Lantas, seperti apakah pribadi yang seimbang itu dan siapakah orang yang paling layak dianggap telah mencontoh Rasulullah? Temukan jawabannya dalam buku ini.



Kafilah Orang-Orang Bertaubat
 Kafilah Orang-Orang Bertaubat
Harga: Rp32.000,00,-
Penulis: Muhammad bin Abdul Aziz Al Misnad
Ukuran: 15.0 x 23.0 cm ; 264 hal
Harga: Rp 32.000,-
ISBN: 979-3653-31-0
"Ayah menghadiahi saya buku Kafilah Orang-Orang Bertaubat. Setelah buku ini saya baca dengan saksama, saya baru menyadari kesalahan saya. Saya pun berjanji kepada Allah untuk meniti jalan-Nya yang lurus. Karena, kumpulan kisah yang Anda susun dalam buku ini memberikan banyak pelajaran yang sangat berprice; sebagai pembuka jalan petunjuk bagi orang-orang yang kurang imannya seperti saya."
Hamid Mahdi (Universitas Ummu Durman, Sudan)
Manusia adalah tempat salah dan lupa. Bukan hal yang aneh jika manusia terjerumus ke dalam kubangan dosa. Ia bermaksiat kepada Allah hingga melampaui batas. Namun, di antara hikmah adanya dosa adalah agar mereka mau bertaubat. Allah memerintahkan kepada para hamba-Nya:
"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung." (An-Nûr: 31).
Buku ini merupakan kumpulan kisah penuh hikmah dari mereka yang sebelumnya berada dalam kegelapan maksiat kemudian kembali kepada terangnya cahaya iman dan amal saleh. Isi buku ini bukan hanya kisah taubat orang-orang biasa, namun juga dari tokoh-tokoh ternama, seperti: Ahmad Al-Qatthan (mantan tokoh Komunis Kuwait), Cat Stevens (mantan penyanyi Inggris), Febian (mantan peragawati Perancis), dan lain-lain.
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal." (Yûsuf: 111)
Jadi, buku ini layak dibaca oleh mereka yang mencita-citakan taubat sebagai tujuan akhirnya.




Olahraga Hati
 Olahraga Hati
Harga: Rp34.000,00,-
Penulis: Ahmad Farid
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 232 hal
Harga: Rp 34.000,00
ISBN: 979-3653-78-5
Hati membutuhkan gerak agar kebugarannya terus terjaga. Terkadang, gerakan-gerakan yang dilakukan oleh tubuh juga membutuhkan setamina hati yang prima. Karena tanpa niat yang benar, keikhlasan, dan meneladani Rasul, semua amal akan sia-sia. Buku Olah Raga hati akan memandu Anda untuk melakukan gerakan-gerakan yang dapat membugarkan hati Anda.



Tarbiyah Ruhiyah Ala Tabi'in
 Tarbiyah Ruhiyah Ala Tabi'in

Harga: Rp39.000,00,-
  • Penulis: Asyraf Hasan Thabal
  • Ukuran: 15X23 cm
  • Tebal: 232 hal
  • Harga: 39.000,-
  • ISBN: 978-979-039-119-2
Suatu ketika Sufyan Ats-Tsauri berjumpa dengan Fudhail bin Iyadh. Keduanya saling mengingatkan kemudian menangis. Sufyan berkata, “Aku sangat berharap majelis kita ini menjadi majelis yang paling berbarakah.” Fudhail menimpali, “Itu kan harapanmu, aku justru khawatir kalau majelis kita ini menjadi majelis yang paling buruk. Bukankah ketika engkau melihatku, engkau berhias dengan sebaik-baik yang engkau mampu, dan begitu pula aku. Maka, sungguh engkau telah beribadah keadaku dan aku beribadah kepadamu.” Maka Sufyan menangis keras dan berkata, “Semoga Allah menghidupkanmu sebagaimana engkau telah menghidupkan hatiku.”
Demikianlah, sejarah Islam mewariskan berjuta teladan terbaik pada kehidupan manusia. Saat generasi shahabat berakhir, estafet generasi terbaik dilanjutkan oleh para tabi’in yang mewarisi pendidikan dari generasi terbaik sebelumnya.
Meski rentang waktu antara tabi’in dan kita sangat jauh, bukan berarti kita tidak bias meneladaninya. Asyraf Hasan Thabal, penulis buku ini berhasil menghadirkan peri kehidupan zaman tersebut di hadapan kita. Seakan kita diajak menyaksikan sendiri bagaimana mereka hidup. Bukan karena tubuh mereka menjadi utama, melainkan karena jiwa yang agung.
Buku ini mengajak pembaca menyelami bagaimana generasi tabi’in mentarbiyah ruhiyah diri mereka. Sebuah tarbiyah jiwa yang melahirkan generasi yang unik dan tidak didapatkan di sekolah mana pun.
Selamat menjalani tarbiyah ruhiyah bersama tabi’in.

Kenali Siksa Hindari Dosa
 Kenali Siksa Hindari Dosa
Harga: Rp36.000,00,-
Penulis: Ahmad Farid
Ukuran: 15.0 x 23.0 cm ; 0 hal
Harga: Rp 36.000,00
ISBN: 978-979-039-032-4
”Ada tiga perkara yang bila hal tersebut ada pada diri seseorang, ia telah merasakan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya paling ia cintai daripada yang lain, mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci bila dilemparkan ke neraka.” (HR Bukhari).
Manakala nikmat iman telah dicabut, banyak orang melakukan berbagai perbuatan dosa. Mereka pun merasa cukup “puas” dengan amal ibadahnya. Bersamaan dengan itu, ia memiliki angan-angan masuk surga tanpa hisab atau tidak disentuh api neraka kecuali hanya beberapa hari saja. Mereka selalu mengira bahwa Allah Maha Pengampun. Ia lupa bahwa Allah juga Maha Pedih Siksaan-Nya. Sampai kapan ia akan memaklumi pemikiran seperti itu?
Setelah membaca sebagian dari buku ini, niscaya akan timbul pertanyaan dalam benak Anda, “Mengapa saya menjadi seperti ini?” Sungguh pedih membayangkan berenang dalam sungai darah, telinga ditetesi timah panas, dan wajah tercabik-cabik. Kemudian dibangkitkan dalam keadaan gila dan tercekik dan merasakan kerasnya palu godam yang akan menghantam tubuh ini.
Buku yang Anda baca kini, akan mengenalkan siksa di empat alam yang akan Anda lalui. Semoga buku ini belum terlambat dalam memperingatkan Anda.  

Di Atas Titian Jahannam
 Di Atas Titian Jahannam

Harga: Rp27.000,00,-
Penulis: Dr. Muhammad An-Nuaim
Ukuran: 13.0 x 19.0 cm ; 216 hal
Harga: Rp 27.000,00
ISBN: 979-3653-40-2
Kita pasti mendatangi neraka !  Di akhirat kelak, kita semua akan melewati titian yang terbentang di atas neraka Jahannam, tanpa terkecuali. Jika selamat, kita akan masuk surga dan jika jatuh, kita akan masuk neraka.
Karena itu, memahami ujian shirâth (titian di atas neraka Jahannam) termasuk hal terpenting dalam kehidupan kita. Sebab, meniti dan melewatinya adalah keniscayaan yang tak dapat dielakkan seorang Muslim.
Shirath termasuk ujian akhirat yang paling berbahaya. Rasa takut seorang Mukmin tak akan reda hingga ia selamat dari titian ini dan berhasil melewatinya. Siapa yang selamat melewatinya berarti telah selamat dari neraka selama-lamanya. Pertanyaannya, amal apa saja yang telah Anda persiapkan agar selamat menghadapi ujian besar ini?
Buku ini mengupas tuntas hal-hal yang berkaitan dengan shirath, seperti:
• Bagaimana mencekamnya suasana di shirâth; dengan api neraka yang siap membakar dan kait yang siap mencabik-cabik;
• Amal apa saja yang dapat menyelamatkan dan mempercepat untuk melalui shirâth;
• Kegelapan yang menyelimuti shirâth dan amal-amal yang meneranginya; dan
• Dosa-dosa yang dapat menggelincirkan pelakunya ke neraka. 
Dengan kepiawaiannya dalam bertutur, Dr. Muhammad bin Ibrahim An-Nuaim—dai sekaligus pengajar di Jurusan Agribisnis, Universitas Raja Faishal, Ahsa', Arab Saudi—mampu memberikan gambaran lengkap tentang shirâth dan malapetakanya.
Semoga buku ini dapat menjadi pedoman bagi Anda agar selamat dari malapetaka shirâth. Selamat menyimak!

Ikhlas, Sulitkah?
 Ikhlas, Sulitkah?
Harga: Rp26.000,00,-
Penulis: Faishal bin Ali Al-Ba'dani
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 128 hal
 Harga: Rp 26.000,-
ISBN: 979-3653-81-5
Sudahkah Anda ikhlas dalam beramal?
Menjawab pertanyaan ini memang tak gampang. Mengapa? Karena mengupayakan keikhlasan dalam amal sampai benar-benar ikhlas lebih sulit daripada beramal itu sendiri. Bahkan, menurut Abu Ya'qub As-Susi, jika seseorang sudah merasa ikhlas dalam amalnya, maka ia masih membutuhkan keikhlasan.
Sedemikian sulitkah? Memang, ikhlas adalah perkara yang jelas. Hanya saja, ia sangat sulit dihadirkan oleh setiap Muslim. Oleh karena itu, untuk mewujudkan dan mempertahankannya dibutuhkan usaha yang besar, baik oleh orang awam maupun ulama.
Buku ini mengajak siapa saja yang mengasakan keselamatan pada hari kiamat untuk memiliki keikhlasan. Tak perlu mengernyitkan dahi, karena penulis telah membekali cara cerdas untuk ihklas di sini.

Doa Mustajab dalam Al-Qur'an
 Doa Mustajab dalam Al-Qur'an
Harga: Rp24.000,00,-
  • Penulis: Anas Habibi
  • Ukuran: 19.5 x 13.0 cm 
  • Tebal: 112 hal
  • Harga: Rp 24.000,-
  • ISBN: 979-039-090-4
Tiada yang mustahil jika Anda berdoa!
Suatu kali, Maryam, Ibunda Nabi Isa as menerima karunia dari Allah swt berupa buah-buahan musim panas, padahal kala itu sedang musim dingin. Dan, menerima buah-buahan musim dingin, ketika sedang musim panas.
Pada peristiwa yang lain, Nabi Zakariya as yang telah sekian lama menanti lahirnya seorang anak. Beliau pun berdoa memohon kepada Allah swt agar dikarunia seorang keturunan yang saleh. Dan beberapa waktu kemudian, lahirlah Yahya as. Ketika itu Nabi Zakariya as telah lanjut usia, badan dan tulang sudah lemah. Bahkan istri beliau selain lanjut usia juga mandul. Demikianlah, tak ada yang mustahil bila Allah swt berkehendak.
Masih banyak lagi doa mustajab lainnya yang akan Anda dapatkan dalam buku ini. Disertai dengan tafsir, asbabun nuzul, faedah dan keutamaan dalam penjelasannya menambah penghayatan pada lafal-lafal doa yang kita panjatkan. Susunan yang berurutan mulai dari Al-Fatihah hingga An-Nas akan memudahkan Anda mempelajarinya.

Jalan Tobat
 Jalan Tobat
Harga: Rp35.000,00,-
Penulis: Muhammad Nabil Dhaif
Ukuran: 15.0 x 23.0 cm ; 240 hal
Harga: Rp 35.000,00
ISBN: 978-979-039-047-8
Seorang lelaki terperosok dosa zina, padahal dia telah beribadah selama 70 tahun. Dia pun keluar untuk bertobat dengan shalat dan sujud di setiap selangkah kakinya hingga akhirnya meninggal karena lelah dan lapar. Sebab, satu-satunya roti miliknya dia sedekahkan ke orang lain yang juga lapar.
70 tahun ibadah ditimbang dengan dosa zina. Ternyata, dosa zinanya lebih berat. Sedekah rotinya pun kemudian ditimbang. Ternyata, pahalanya lebih berat daripada dosa zinanya. Lelaki itu pun masuk surga karena sepotong roti.

Setiap orang butuh tobat, dari orang biasa hingga para alim ulama. Para nabi dan rasul bahkan bertobat. Sebab, alpa dan lalai adalah sifat manusia. Jadi, satu kesalahan besar jika seseorang menyatakan dirinya sudah baik, bersih dari dosa, dan tobat bisa nanti.
Siapa pun Anda butuh tobat bahkan setiap hari. Pena belum diangkat, catatan amal masih dituliskan oleh para malaikat. Bukankah setiap kesalahan sekecil apa pun pasti akan ada balasannya?
Stop! Mari bertobat! Setiap hari yang berganti semakin mendekatkan kita pada kematian, pada perpisahan dengan dunia, pada pertanggungjawaban setiap amal perbuatan. Kalau tidak sekarang bertobat, mau kapan lagi?
Bagaimana dengan Anda, sudahkah hari ini Anda bertobat? Bacalah buku ini. Anda akan tergerak untuk bertobat, sekarang! 

Detik-Detik Penuh Makna
 Detik-Detik Penuh Makna
Harga: Rp32.000,00,-
Penulis: Abdul Malik Al-Qasim
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 208 hal
Harga: Rp 32.000,00
ISBN: 979-3653-44-x
Untaian kalimat berhikmah akan banyak Anda temukan di lembar demi lembar buku ini. Sebagai salah satu buku yang bertujuan membimbing pembaca untuk memiliki jiwa yang tenang (An Nafs Al Muthma'innah), buku ini menawarkan berbagai sentuhan nilai-nilai yang penuh hikmah dari kisah-kisah singkat yang penuh dengan muatan-muatan inspiratif. Sehingga, Anda akan merasakan keindahan-keindahan lintasan makna yang tertuang dalam untaian kisah di dalamnya.
Ditulis dengan bahasa ringan dan tanpa kesan menggurui, buku ini akan mengajak Anda mengarungi samudra hikmah dari tiga generasi utama Islam. Selamat menyimak!
"Kurangnya amal saleh pada diri seseorang menunjukkan kurangnya iman, sebagaimana kekuatan beramal juga menunjukkan kuatnya iman." (Ibnul Qayyim Al-Jauziyah )
“Jangan bersedih terhadap ejekan orang lain terhadapmu. Jika hal itu bohong, ia akan menjadi kebaikan yang belum kamu lakukan. Jika hal itu benar, ia akan menjadi kejelekan yang azabnya telah disegerakan." (Nabi Isa bin Maryam )
“Setiap orang yang berbuat maksiat kepada Allah adalah orang bodoh. Setiap orang yang takut kepada-Nya adalah orang alim dan taat kepada-Nya. Ia menjadi orang yang bodoh karena kurangnya rasa takut kepada Allah. Sebab, jika rasa takutnya kepada Allah sempurna dan baik, niscaya ia tidak akan berbuat maksiat dan dosa kepada-Nya.” ( Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah )
“Mengapa suatu kaum enggan beramal secara kontinu Demi Allah, seorang mukmin bukanlah orang yang beramal selama sebulan atau dua bulan, setahun atau dua tahun. Demi Allah, tidak demikian! Karena, tidak ada batas waktu untuk beramal bagi seorang mukmin selain kematian!" ( Hasan Al-Bashri )

Tolak Bala dengan Istighfar
 Tolak Bala dengan Istighfar
Harga: Rp21.000,00,-
Penulis: Syaikh Musthafa Al-Adawi
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 152 hal
 Harga: Rp 21.000,00
ISBN: 979-3653-82-2
Fakta sejarah menyatakan bahwa dosa mendatangkan siksa. Karena ulah maksiat kaum dahulu, mereka ada yang dihujani batu kerikil, disambar petir, dibenamkan di bumi, dan ditenggelamkan di lautan.
Tak berbeda jauh dengan keadaan sekarang. Perbuatan maksiat yang tidak disusul dengan tobat membuat bangsa ini selalu dirundung bencana. Kemajuan sains dan teknologi yang tidak dimanfaatkan secara islami malah mendatangkan musibah bertubi-tubi.
Pernahkah kita berusaha menolak terjadinya semua itu?
Jika sebab utama dari bencana adalah dosa, bukankah Allah telah menyediakan pintu maaf bagi kita semua melalui istigfar? Tidak hanya itu, karena esensi istigfar ternyata mengandung kekuatan super dahsyat bagi kepentingan hidup umat manusia itu sendiri. Temukan rahasianya dalam buku ini!

Malam Pertama di Alam Kubur
 Malam Pertama di Alam Kubur
Harga: Rp35.000,00,-
  • Penulis: Syaikh Muhammad bin Husain Ya`qub
  • Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 144 hal
  • Harga: Rp 35.000,-
  • ISBN: 979-3653-01-9
Wahai orang tua yang telah bongkok punggungnya dan dekat ajalnya, Apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama? Wahai pemuda gagah yang bergelimang harta dan sejuta asa, Apakah engkau sudah bersiap-siap menghadapi malam pertama? Ia adalah malam pertama dengan dua wajah; Mungkin menjadi malam pertama bagi malam-malam surga berikutya, Atau menjadi malam pertama bagi malam-malam neraka berikutnya. Dr. Aidh Al-Qarni, M.A
Kematian itu pasti. Ia tidak meleset meski hanya sedetik. Namun demikian, tak seorang pun tahu kapan hari H nya. Ia bisa datang menyergap dengan tibatiba. Ia misteri. Karenanya, setiap orang semestinya selalu siap. Dan tentu, husnul khatimah harus menjadi pilihan. Untuk mencapai itu, harus degan jalan syariat; dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Ta’ala. Tanpanya, husnul khatimah itu nihil. Bukankah, perahu tak akan berjalan di daratan
Buku yang hadir di hadapan pembaca ini adalah kompilasi dari tulisan ulama-ulama terkemuka dari Nejed. Di dalamnya, sarat dengan tadzkirah untuk mengingat kematian. Kita memang perlu nasehat, karena hiruk-pikuk dunia kadang melalaikan. Bukankah sudah menjadi sunnatullah bagi setiap orang bahwa iman itu pasang dan surut… kadang bertambah dan kadang berkurang? Karenanya kita perlu pupukan, terutama ketika kondisi keimanan kita mengalami saat-saat kritis.
Kelebihan buku ini, para penulis tidak sekadar menuliskan sebuah teori-teori definitif, tapi sebentuk nasehat naratif dengan gaya bertutur, reflektif, penuh bahan renungan yang keluar dari bahasa hati, dikokohkan dengan ibrah dan kisah-kisah pilihan. Karenanya, buku ini tidak hanya enak dibaca, tetapi juga akan membawa  kita hanyut dalam perjalanan hati para penulis.

Nafas Terakhir
 Nafas Terakhir
Harga: Rp19.000,00,-
Penulis: Abdul Malik Al-Qasim
Ukuran: 12.0 x 17.0 cm ; 89 hal
 Harga: Rp. 19.000,-
ISBN: 979-039-061-4
"Hai manusia, sendirian engkau akan mati, sendirian engkau akan dibangkitkan, dan sendirian pula engkau akan dimintai pertanggungjawaban" (Hasan Al-Bashri).

Ketika Amr bin Ash meregang nyawa, anaknya bertanya tentang rasa kematian. Amr menjawab "Demi Allah, seakan tubuhku terbaring lemas di atas ranjang. Ketika bernafas, aku seperti meminum racun. Seakan-akan, seonggok duri ditusukkan dari telapak kakiku hingga menembus ubun-ubun kepalaku.

Suatu saat, Umar bertanya kepada Ka'ab bin Malik. "Tolong beri tahu aku tentang kematian". Ka'ab berkata, "Wahai Amirul Mukminin, kematian ibarat sebuah pohon yang berduri lebat. Pohon itu berada dir ongga mulut manusia. Sedangkan malaikat maut ibarat lelaki berlengan kasa. Ketika sakaratul maut, lelaki itu menggenggam erat pohon berduri lebat itu lalu menariknya dengan kasar" Umar pun menangis tersedu-sedu.

Siapapun mengakui dahsyatnya sakaratul maut. Temukan renungan dan nasihat para ulama bijak seputar ngerinya saat nyawa dicabut. Agar hati yang terlena oleh hiruk pikuk dunia kembali sadar, bahwa siapapun kita, pasti akan mengalami episode paling mengerikan sepanjag hayat kita. Karena itu, bersiaplah menyambutnya.

Kunci-Kunci Surga
 Kunci-Kunci Surga
Harga: Rp36.000,00,-
Penulis: DR. Abdul Muhsin Al-Qasim
Ukuran: 23.0 x 15.0 cm ; 224 hal
Harga: Rp 36.000,00
ISBN: 979-3653-47-1
"Sesungguhnya di dunia ini ada surga. Siapa yang belum masuk ke dalamnya, ia tak akan masuk ke dalam surga akhirat."
(Ibnu Taimiyah)

Setiap orang tentu ingin bahagia, tanpa terkecuali. Karena ia ingin derita yang menderanya, berubah menjadi indahnya kebahagiaan. Atau, kebahagiaan yang selama ini ada padanya tak pudar dengan seiring berjalannya waktu. Namun, sadarkah kita? Bahwa kebahagiaan itu juga perlu dipertanyakan hakikatnya. Sebab bisa jadi kebahagiaan yang kita rasakan itu hanyalah fatamorgana.

Kebahagiaan yang hakiki tentunya adalah bahagia dunia dan akhirat. Sebuah kebahagiaan yang mensyaratkan kita untuk senantiasa menaati Allah dalam kehidupan. Kalaulah kita mendapatkan nikmat, kita mensyukurinya. Kalau kita diuji, kita bersabar dalam mengaruinginya. Sementara jika kita mengerjakan perbuatan dosa, kita beristigfar kepada-Nya.

Buku ini ialah sebuah buku yang mengulas tentang kebahagiaan. Yang di dalamnya menjelaskan mengenai 40 langkah meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Di antara dijelaskan tentang kebahagiaan itu sendiri, berbuat ikhlas, kedudukan tawakal, mencari rezeki, bersabar atas musibah, keutamaan ilmu, bagaimana sifat-sifat istri yang saya pilih, dan 33 langkah meraih kebahagiaan lainnya.

Menjadi Hamba yang Pandai Bersyukur
 Menjadi Hamba yang Pandai Bersyukur

Harga: Rp29.000,00,-
Penulis: Abdullah bin Shalih Al-Fauzan
Ukuran: 15.0 x 23.0 cm ; 192 hal
Harga: Rp 29.000,00
ISBN: 979-3653-84-6
“Jadilah Anda orang yang banyak menghitung nikmat-nikmat Allah. Karena jika Anda menghitungnya, Anda akan mudah mensyukurinya. Dan jika Anda melalaikannya, Anda akan mudah mengingkarinya.”
(Bakr Al-Muzani)
Sungguh ada nikmat yang begitu indah terasa saat pagi yang cerah menyapa kita. Pun ketika mata mampu melihat dengan sempurna, tangan mampu memegang berbagai benda, kaki bisa melangkah, kulit mampu merasakan sentuhan angin yang lembut, dan hidung mampu menghirup udara segar. Semakin banyak yang kita urai, semakin banyak pula nikmat yang kita rasa. Lalu, seberapa seringkah kita bersyukur?
Ternyata memang banyak orang yang tidak pandai bersyukur, diberi sedikit tidak terima dan diberi banyak malah lupa. Padahal, syukur itu ibarat tali. Ia dapat mengikat nikmat yang telah ada dan mendatangkan nikmat yang belum ada.
Karenanya, sudah sepatutnya kita berusaha menjadi hamba yang pandai bersyukur. Bagaimana caranya? Buku ini akan membantu Anda mewujudkannya. Selamat bersyukur.

Ya Rabbi, Selamatkan Lisanku
 Ya Rabbi, Selamatkan Lisanku
Harga: Rp27.000,00,-
  • Penulis: DR. Sa’id bin Ali Al-Qahthani
  • Ukuran: 20.0 x 14.0 cm ; 168 hal
  • Harga: Rp 27.000,00
  • ISBN: 979-3653-13-2
Lidah memang mencengangkan! Sebuah organ tubuh yang relatif kecil –bila dibandingkan dengan lainnya- dan lunak karena tak bertulang, mampu menjungkir balikkan nasib seseorang secara diametral.
Dengan lisan, seseorang mengucapkan sepotong-dua potong kalimat yang membuat Allah ridha, sehingga ia masuk surga. Pun dengan lidah, seseorang mengucapkan seatah-dua patah kata yang mengundang murka Allah, sehingga ia tergelincit begitu jauh ke dalam neraka, sejauh jarak timur dan barat.
Lisan pun seringkali menjadi sumber bencana bagi seseorang, ibarat harimau yan siap menerkam. Atau dengan kata lain, kunci keselamatan manusia ada pada apa yang dia ucapkan.
Yang memprihatinkan, tak sedikit dari kaum muslimin yang tidak menyadari bahaya potensial yang dapat disebabkan oleh mulut. Terbukti, ghibah, namimah, kedustaan, persaksian palsu, dan dosa-dosa lainnya masih begitu mewarnai kehidupan. Padahal hal-hal diatas bukan saja menyebabkan kebinasaan seseorang di dunia, tetapi juga di akhirat.
Dalam buku ini, Dr. Said bin Ali Al-Qahthani mengupas tuntas berbagai potensi dosa akibat lisan, yang harus kita waspadai. Sebuah kupasan yang kritis, detail, dan membuka wawasan baru tentang sebuah potensi bahaya yang tidak kentara. Istimewanya, penulis tidak lupa menawarkan solusi agar lisan kita terhindar dari jurang petaka, selain juga tips untuk menghadapi kondisi saat kita menjadi korban ketajaman lidah orang lain.



Terampil Mengemudi ke Negeri Akhirat
 Terampil Mengemudi ke Negeri Akhirat
Harga: Rp15.000,00,-
Penulis: Syaikh Abdullah Bahjat
Ukuran: 19.0 x 13.0 cm ; 106 hal
Harga: Rp 15.000,00
ISBN: 979-3653-94-5
Orang yang cerdas bukanlah orang yang ber-IQ tinggi, melainkan orang yang pandai mengendalikan diri di dunia. Ia tidak akan tertipu dengan dunia yang sementara. Terlalu bersenang-senang dengan dunia hanya akan memperberatnya pada hari perhitungan, hanya akan memperlambatnya untuk masuk surga.
Kematian bukan akhir segala urusan. Setelah hidup di dunia, kita masih menghadapi perjalanan panjang dan berat di sebuah negeri baru bernama akhirat. Sudahkan anda mempunyai SIM untuk menempuhnya.
Melalui buku ini, penulis menjelaskan bagaimana sebaiknya kita mengendalikan diri. Beliau menganalogikan seperti seseorang yang mengendalikan sebuah mobil menuju ke tempat tujuan. Apabila sudah memahami alat kemudi mobil, paham bagaimana perawatannya, sudah menyiapkan bekal dan bahan bakar, tahu rute terdekat, dan mematuhi peraturan lalu lintas, tentunya Anda akan cepat sampai di tujuan.
Buku ini akan melatih keterampilan kita dalam mengendalikan diri. Sehingga kita akan selalu berhati-hati dalam mengemudikan kendaraan kita, menuju negeri keabadian: akhirat.
Selamat menyimak.













No comments:

Post a Comment